Jumat, 22 Oktober 2010

Etika profesi

Etika Profesi

Istilah profesi adalah suatu hal yang berhubungan dengan pekerjaan seseorang dalam bidang tertentu yang dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian. Seseorang yang bekerja dengan keahliannya saja belum dapat dikatakan sebagai profesi. Sebuah profesi yang menuntut sebuah profesionalisme diharuskan menguasai teori secara teknis tentang pekerjaannya itu. Jadi sebuah profesi harus memiliki unsur yang lengkap dan seimbang antara teori/teknis dan praktek keahlian di lapangan. Di dalam menjalani sebuah profesi, sesorang harus bisa melaksanakan tugas atau pekerjaannya itu dengan baik dan tentunya benar menurut aturan-aturan yang berlaku di lingkungan kerjanya.
Etika dalam berprofesi merupakan hal yang sangat penting keberadaannya karena etika ini yang akan menuntun seseorang untuk bekerja menjalankan tugasnya dengan baik. Orientasi utama profesi adalah untuk kepentingan masyarakat dengan menggunakan keahlian yang dimiliki. Akan tetapi tanpa disertai suatu kesadaran diri yang tinggi, profesi dapat dengan mudahnya disalahgunakan oleh seseorang seperti pada penyalahgunaan profesi seseorang dibidang komputer misalnya pada kasus kejahatan komputer yang berhasil mengcopy program komersial untuk diperjualbelikan lagi tanpa ijin dari hak pencipta atas program yang dikomersikan itu. Sehingga perlu pemahaman atas etika profesi dengan memahami kode etik profesi.


Profesi dan Profesional
Orang yang profesional menurut Kahlil Gibran adalan orang yang mencintai profesinya. Dengan mencintai profesi, orang akan terpacu untuk terus mengembangkan kemampuan yang mendukung profesi tersebut.
Seorang profesi harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1.menguasai ilmu secara mendalam dalam bidangnya
2.mampu mengkonversikan ilmu menjadi keterampilan
3.selalu menjunjung tinggi etika dan integritas profesi
Seorang yang profesional adalah seseorang yang menjalankan profesinya secara benar dan melakukannya menurut etika dan garis-garis profesionalisme yang berlaku pada profesinya tersebut. Untuk menjadi seorang profesional, seseorang yang melakukan pekerjaan dituntut untuk memiliki beberapa sikap seperti:
1.komitmen tinggi
2.tanggung jawab
3.berpikir sistematis
4.penguasaan materi
5.menjadi bagian masyarakat profesional
Titik penekanan dari profesionalisme adalah penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya

Kejujuran dalam etika profesi
Dalam menjalani sebuah profesi kunci utama adalah kejujuran. Kejujuran merupakan hal yang sangat mendasar dari manusia yang akan sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Kejujran pasti diajarkan oleh seluruh agama melalui kitab-kitabnya. Kejujuran dan keadilan merupakan kunci pokok dalam berbuat, bekerja dan berinteraksi dengan lingkungan. Hal ini sangat disadari mengingat suatu hasil kerja bila tidak dilandasi dengan kejujuran, merupakan suatu awal yang buruk dan malapetaka Kejujuran ini juga termasuk dalam langkah-langkah beretika profesi. Orang bijak mengatakan kejujuran adalah mata uang di mana-mana dan kejujuran itu mahal harganya. Memang tepat sekali jika kejujuran itu mahal. Seorang kepala desa yang mencoba menggunakan uang rakyat untuk kepentingannya sendiri, dia akan menerima akibat dari perbuatannya itu. Selain dari Tuhan yang Maha Tahu, dia juga akan dikucilkan oleh masyarakat, mendapat pembalasan dari hukum dan tidak lagi diberi kepercayaan oleh semua orang. Itulah mengapa sebuah kejujuran sangat menentukan keberhasilan seseorang menjalani sebuah profesi.
Ada beberapa pelanggaran etika profesi menyangkut kejujuran ini, antara lain:
a.Bohong
Seseorang dikatakan berbohong apabila dia mengetahui informasi sebagaimana mestinya, tetapi tidak menatakan demikian. Atau bila terjadi suatu kesalahan yang dia ketahui, tetapi dia tidak mau melakukan upaya untuk menyampaikan kebenaran atau pembenaran.
b.Kecurangan Sengaja
Hal ini terjadi, misalnya bila pada kondisi melamar pekerjaan, dan dia menyampaikan sesuatu yang tidak mempunyai pengalaman. Namun masih saja dilakukan agar dapat memperoleh pekerjaan.
c.Mempergunakan data Orang Lain / Klien
Seringkali seorang ahli dengan sengaja mempergunakan data/ informasi yang nyata-nyata bukan hasil karyanya, meskipun mungkin data / informasi tersebut didapat dari mantan kliennya.
d.Menahan Informasi
Informasi yang sebenarnya harus disampaikan malah disimpan atau tidak disampaikan. Misalnnya seorang atasan tidak memberi informasi pada bawahan dan sebaliknya .
e.Tidak Menyebarkan Informasi
Tujuan pokok seorang ahli berada di tengah-tengah masyarakat adalah untuk melindungi dan menjaga keamanan serta kesejahteraan masyarakat. Untu iitu diperlukan penyebaran informasi kepada masyarakat yang memang membutuhkan informasi tersebut, bukan mallah tidak menyebarkannya, apalagi bila informasi itu sangat berharga dan mendedsak bagi masyarakat.

Etika bisnis

Etika merupakan filsafat / pemikiran kritis dan rasional mengenal nilai dan norma moral yg menentukan dan terwujud dalam sikap dan pada perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.(sebuah ilmu : pengejawantahan secara kritis ajaran moral yang dipakai).
Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan laba. Justru di era kompetisi yang ketat ini, reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnis merupakan sebuah competitive advantage yang sulit ditiru. Oleh karena itu, perilaku etika penting diperlukan untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah:

1. Pengendalian diri

2. Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)

3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi

4. Menciptakan persaingan yang sehat

5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”

6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)

7. Mampu menyatakan yang benar itu benar

8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha ke bawah

9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama

10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati

11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan