Kamis, 24 November 2011

Pengorbanan Alice


Prrangggg ……

Gian melempar piring berisi makanan yang di berikan Alice padanya. Pecahan piring dan makanan berserakan di lantai. Alice mundur karena kaget.

“ Apa pedulimu dengan ku?. Pergi!!!” bentak Gian pada Alice yang membuatnya semakin kaget.

“ Gi, aku tau ini berat, aku ngerti ba …..”

“ Tau apa kamu dengan perasaanku.” Gian memotong kata-kata Alice.” Gak ada satu pun yang ngerti gimana perasaanku sekarang. gak ada yang peduli denganku bahkan orangtuaku sendiri, dan kamu gak perlu repot-repot memperhatikan.” Gian kalap.

Alice benar-benar mundur kali ini, belum pernah dia melihat Gian seperti ini. Dia tau Gian sedang banyak masalah, tapi dia gak nyangka Gian bisa sekalap ini. gak ada gunanya memaksakan diri pikirnya, Gian mungkin butuh waktu sendiri.

Setelah Alice pergi, Gian semakin kalap. Dia melempar semua barang-barang yang ada di kamarnya. Gian terduduk di antara barang-barang yang berserakan. Dia muak dengan semuanya. Kedua orangtuanya hanya sibuk dengan urusan mereka sendiri, jarang ada di rumah, dan kalau pun mereka pulang, maka mereka cuma bertengkar dan saling menyalahkan. Mereka sama sekali gak peduli dengan Gian, segala cara udah dilakukan Gian agar orangtuanya mau memperhatikannya, tapi tetap gak ada hasilnya.

Bahkan ketika Gian hampir dikeluarkan dari sekolah karena memukuli temannya sampai harus masuk rumahsakit, orangtua Gian malah bertengkar dan saling melempar kesalahan. Gian merasa benar-benar putus asa.

Dan terakhir yang membuat Gian makin tertekan adalah kenyataan bahwa ternyata Gian bukan anak kandung orangtuanya, dia cuma anak angkat, dan selama ini orangtuanya merahasiakan kenyataan itu. Gian gak sengaja mendengarnya waktu mereka bertengkar. Gian gak bisa terima keadan ini, untuk apa harta yang melimpah, buat apa kehidupan yang mewah, kalau kenyataannya dia gak bahagia.

Selama ini, cuma Alice yang selalu menemaninya, Alice adalah temannya dari kecil, sama Alice dia menumpahkan semua kekesalannya, tempat dia berbagi suka dan duka. Tapi sekarang Gian separti kehilangan kepercayaan, dia gak bisa percaya siapa pun lagi, baginya semua hanya pura-pura.dia benci semuanya.

Alice datang besoknya, dia berharap Gian sudah tenang lagi. Tapi ternyata dia salah, Gian masih bersikap sama.

”Mau apa lagi kamu kesini? Apa kamu gak ngerti juga. Udahlah di dunia ini emang gak ada yang peduli sama aku, semua cuma pura-pura. Pergi sana! Dasar cewe’ gak tau diri. Aku gak mau liat muka kamu lagi!!!”

”GIAN !!!” alice benar-benar gak bisa percaya dengan apa yang didengarnya.

” Ya, cewe’ gak tau diri. Puas !?!?!!. sekarang pergi dari sini!”

Alice bagai disambar petir. Dia gak pernah nyangka Gian akan mengatakan kata-kata seperti itu. Alice berlari meninggalkan gian, dia gak bisa lagi nahan airmatanya.

Dalam keadaan kalut gian memacu motornya dengan kecepatan tinggi, dia gak punya tujuan, dia Cuma ingin pergi.walaupun gak tau kemana.

Sebuah benturan keras menghantam gian. Tubuh gian. Tubuh gian terlempar dari motornya,darah mengalir dari kepalanya.gian tidak tau lagi apa yang terjadi.

Prrang ....

Gelas yang dipegang alice jatuh dari tanganya.

”Gian.” katanya tanpa sadar.

***

Gian terbaring di tempat tidurnya, kepalanya dibalut perban. Alice duduk di sebelah tempat tidur gian, sudah tiga hari gian gak sadar,dan selama itu alice selalu menemani gian,dia gak pernah ninggalin gian walaupun Cuma sebentar. Keadaan gian sudah membaik setelah sempat kritis karena kehilangan banyak darah.

” Gi, aku tau kamu punya masalah yang berat, tapi kamu salah kalau kamu pikir gak ada yang peduli sama kamu. Banyak yang sayang sama kamu, gi.dan kalaupun itu emang bener, kamu masih pumya aku yang selalu peduli dan sanyang sama kamu, aku gak akan ninggalin kamu. Tapi kalau kamu emang gak mau ketemu aku lagi, gak pa-pa, kamu gak usah khawatir, kamu gak akan pernah liat aku lagi. cepet sembuh gi.” alice mengecup kening gian dan menghapus airmatanya sendiri.

Alice keluar dari ruang serba putih itu, setelah pamitan dengan orangtua gian yang duduk di ruang tunggu, alice pergi, bukan Cuma dari rumah sakit itu tapi juga dari gian.dia sudah memutuskan untuk pindah ke Paris dan tinggal bersama orangtuanya yang bekerja disana, mungkin gak akan kembali lagi.

Gian mulai membuka matanya, pertama pandangannya masih kabur, kemudian mulai jelas Yang dilihatnya pertama kali adalah orang tuanya yang tersenyum memandangnya.

” Gian, kamu sudah sadar sayang?” jelas sekali nada lega dalam suara mama gian.

” mama.....papa......” kata gian lemah.

” maafin mama gian, selama ini mama dan papa terlalu sibuk, kami kurang memperhatikan kamu, sampai dirumah kami malah bertengkar.maafin mama gian.” kata mama gian, airmata mengalir dipipinya.

” iya gian, maafin papa juga. Walaupun kamu bukan anak kandung kami, tapi kami menyayangi kamu seperti anak kami sendiri, siapa lagi yang kami sayang kalu bukan kamu, Cuma kamu yang kami pumya. Maafin mama sama papa, karena kami kamu jadi begini. Alice sudah cerita semuanya, selama kamu koma dia yang menjaga kamu, dia juga yang udah mendonorkan darahnya buat kamu.”

” Alice ......dimana alice.” gian separti baru tersadar.

Mama dan papa gian terdian, mareka gak menjawab pertanyaan gian.

” ma ....pa ....alice mana?” desak gian.

” alice udah pergi.” jawab papanya hampir gak terdengar.

” pergi? Kemana pa.”

” kami gak tau gian, alice gak bilang, dia Cuma bilang dai bakal pergi dan gak akan kembali lagi kesini, karena dia bilang kamu gak mau ketemu dia lagi.” jelas papa gian.

” Alice .......” gian gak sanggup ngomong apa-apa lagi, dia ingat waktu dia mengatai dan mengusir alice, dia gak nyangka kata-katanya waktu sedang emosi itu udah buat dia kehilangan teman yang sangat menyayanginya dan rela berkorban demi dirinya walaupun dia udah menyakiti perasaan alice,

Alice, maafin aku. Kata gian dalam hati. Cuma itu yang bisa diucapkan gian.



















PROSA BARU (CERPEN)

1.      Tema Cerita                 : Kekecewaan
Alasan                         : Memberi pembelajaran yang berharga khususnya pada orang
  tua

2.      Penokohan                 
a)      Antagonis        : Alice
Watak              : Baik hati dan setia kawan
b)      Protagonis       : * Gian
Watak              : Emosional
                                                : * Orang Tua Gian
                        Watak              : Tidak memperdulikan anak dan cenderung egois

3.      Alur Cerita
a)      Eksposisi         : Seorang remaja putri yang labil bernama Gian
b)      Insiden                        : Peristiwa tabrakan motor yang menyebabkannya masuk
  rumah Sakit
c)      Konflk             : Ketika dengan tidak sengaja mengetahiu tentang jati dirinya
d)     Klimaks           : Penyesalan orang tua Gian
e)      Resolusi           : Semua saling menyadari kesalahan masing-masing
f)       Konklusi          : Orang tua Gian yang harus memberi perhatian ekstra aga
  tumbuh rasa saling memiliki
4.      Setting
a)      Waktu             : Tidak diebutkan alam Cerpen ini
b)      Tempat            : Rumah, Sekolah dan Rumah sakit
c)      Suasana           : Menharukan dan menegangkan

5.      Sudut pandang                        : Orang ketiga

6.      Gaya Bahasa               : Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

7.      Amanat                       : Ketika sudah waktunya, sebuah rahasia harus dikatakan dan
  diceritakan. Karena, sebagai orang tua harus sadar bahwa ada
  seorang anak yang butuh perhatian dan tau jati dirinya yang
  sebenarnya

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


Pandangan Hidup umat manusia sepanjang sejarahnya mencatat banyak ragam pandangan hidup, baik yang dikenal sebagai filsafat maupun yang dikenal sebagai ajaran leluhur, maupun yang dikenal sebagai agama/ajaran Tuhan. Dalam Islam, pandangan hidup itu disebut aqidah (suatu keyakinan yang mengikat batin manusia). Karena mengikat batin maka aqidah menjadi pegangan hidup. Aqidah Islam memperkenalkan kepada manusia tentang Tuhan, tentang alam raya dan tentang makhluk manusia, di mana setiap individu termasuk di dalamnya.
Semua manusia secara naluriah mengenal dirinya dan alam sekitarnya sampai kepada alam raya. Secara naluriah manusia juga mengenal Tuhan (sekalipun dalam berbagai macam persepsi) dan pengenalannya itu saat menjadi keyakinan, memberikan pandangan hidup tertentu yang dijadikannya pegangan hidup bagi dirinya. Pandangan hidup yang diajarkan Islam menjelaskan kepada manusia bahwa ke-HIDUP-an itu adalah sesuatu yang amat mulia dan amat berharga. Hidup yang dianugerahkan Allah kepada manusia merupakan modal dasar untuk memenuhi fungsinya dan menentukan harkat dan martabatnya sendiri.
Oleh karena itu pesan-pesan al Qur'an dan hadis Rasulullah sendiri memberikan banyak peringatan kepada manusia supaya menggunakan modal dasar tersebut secermat mungkin dan jangan sekali-kali menyia-nyiakannya, karena ia sangat terbatas, baik waktunya maupun ruangnya. Lebih jauh lagi dijelaskan tentang adanya dua jenis ke-HIDUP-an, yaitu kehidupan manusia di bumi yang sangat terbatas ruang dan waktunya, dan karena keterbatasannya itu ia tidak bersifat kekal abadi, namun sifatnya nyata sehingga setiap orang mudah mengenalnya dan merasakannya.
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Akal dan budi sebagai milik manusia ternyata membawa ciri tersendiri akan diri manusia itu. Sebab akal dan budi mengakibatkan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Satu diantar keunggulan manusia tersebut ialah pandangan hidup. Disatu pihak manusia menyadari bahwa dirinya lemah, dipihak lain menusia menyadari kehidupannya lebih kompleks.
Kesadaran akan kelemahan dirinya memaksa manusia mencari kekuatan diluar dirinya. Dengan kekuatan ini manusia berharap dapat terlindung dari ancaman-ancaman yang selalu mengintai dirinya, baik yang fisik maupun non fisik. Seperti penyakit, bencana alam, kegelisahan, ketakutan, dan sebagainya.
Selain itu manusia sadar pula bahwa kehidupannya itu lain bila dibandingkan dengan kehidupan makhluk lain. Sadar pula bahwa dibalik kehidupan ini ada kehidupan lain yang diyakini lebih abadi. Lebih yakin lagi bahwa kehidupan lain itu bahkan merupakan kehidupan yang sesungguhnya.
Disana setiap manusia akan mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan selama hidup didunia. Manusia tahu benar bahwa baik dan buruk itu akan memperoleh perhitungan, maka manusia akan selalu mencari sesuatu yang dapat menuntunnya kearah kebaikan dan menjauhkan diri dari keburukan.
Akhirnya manusia menemukan apa yang disebut “ sesuatu dan kekuatan diluar dirinya “. Ternyata keduanya adalah “ Agama dan Tuhan “. Dengan demikian bahwa pandangan hidup merupakan masalah yang asasi bagi manusia. Sayangnya tidak semua manusia yang memahaminya, sehingga banyak orang yang memeluk suatu agama semata-mata atas dasar keturunan. Akibatnya banyak orang yang beragama hanya pada lahirnya saja dan tidak sampai batinnya. Atau yang sering dikenal dengan agama KTP. Padahal urusan agama adalah urusan akal, seperti dikatakan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam satu hadistnya :Agama adalah akal, tidak ada agama bagi orang-orang yang tidak berakal.”
Maksud Nabi Muhammad SAW tersebut ialah agar manusia dalam memilih suatu agama benar-benar berdasarkan pertimbangan akalnya, dan bukan semata-mata karena asas keturunan. Hal ini ditegaskan oleh firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat-236 yang artinya :
“ Tidak ada paksaan untuk memasuki sesuatu agama, sesungguhnya telah jelas antara jalan (agama) yang benar dan jalan (agama) yang salah.” Ternyata, pandangan hidup sangat penting. Baik untuk kehidupan sekarang maupun kehidupan di akhirat. Dan sudah sepantasnya setiap manusia memilikinya. Maka pilihan pandangan hidup harus betul-betul berdasarkan pilihan akal bukan sekedar ikut-ikutan saja.
Perlu kita sadari bahwa baik Tuhan maupun agama bagi kita adalah suatu kebutuhan. Bukan kebutuhan sesaat seperti makan, minum, tidur, dan sebagainya. Melainkan kebutuhan yang terus menerus dan abadi. Sebab setiap saat kita memerlukan perlindungan Allah SWT dan petunjuk agama sampai diakhir nanti. Akan tetapi yang terpenting untuk kita adalah, harus mempunyai langkah-langkah dalam berpandangan hidup ini. Karena, hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.
Adapun langkah-langkah tersebut :
A. Mengenal, hal tersebut sudah dipastikan ada sejak manusia itu ada. Dan merupakan suatu kodrat bagi manusia dan tahap pertama dalam melakukan setiap aktivitas hidupnya.
B. Mengerti, tahap kedua ini dimaksudkan mengerti akan pandangan hidup dan memegang peranan penting. Karena dengan mengerti, ada kecerendungan untuk tunduk pada pandangan hidup itu dan cenderung untuk mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup itu sendiri.
C. Menghayati, selanjutnya, dengan menghayati pandangan hidup, kita akan memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran dari pandangan hidup itu sendiri.
D. Meyakini, setelah mengetahui kebenaran dan validitasnya, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan, kita hendaknya harus meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan dalam hidup ini.
E.Mengabdi, maksud dari pengabdian dalm pandangan hidup, merupakan hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya sendiri, ataupun lebih-lebih oleh orang lain. Dan dengan cara tersebut, mudah-mudahan kita akan mendapatkan serta merasakan manfaatnya pula.
F. Mengamankan, dari proses mengamankan ini adalah tahap dari langkah terakhir yang tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila kita belum mendalami langkah-langkah yang sebelumnya. Hal ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan keteguhan dan kebenaran yang kuat dalam menanggulangi segala sesuatu yang akan datang, demi tetap tegaknya pandangan hidup ini untuk segera mencapai tujuan dan cita-cita yang akan diraih.
Dari semua ini, jika kita lihat dan memperhatikannya dengan benar-benar, maka akan ada kenyataan bahwa masih banyak sebagian orang yang tidak mengetahui serta hanya sedikit yang mengenal akan arti dan maknanya dari Pandangan Hidup itu. Sehingga masih bersifat plin-plan dalam bertingkah laku, dan menyalahgunakan pandangan hidup itu sendiri, bahkan disuatu saat tidak pernah memikirkan tentang pandangan hidup yang sedang dianutnya. 
Tidak sedikit manusia yang mimpinnya jadi kenyataan. Dengan mimpi itu dapat menjadi semangat kita untuk menjadi pribadi yang kuat, tanguh dan semangat mengejar cita-cita. Pandangan hidup yang baik akan menjadi pribadi yang baik pula. Jika kita sampai pada titik terbawah dalam hidup kita, ingatlah masih banyak orang yang kurang beruntung di luar sana. Jadi, janganlah cepat menyerah pada keadaan, maju terus pantang mundur. Berpikirlah bahwa dengan semangat dan pandangan hidup kita dapat menjadi induvidu yang baik sehingga kita mendapatkan apa yang kita inginkan selama ini. Mulai saat ini, kita ubah pandangan hidup, kelakuan, dan semuanya yang ada di diri kita untuk menjadi individu yang baik dan mendapatkan apa yang kita impikan di massa yang akan datang. dengan itu kita dapat membuat keluarga dan orang yang sayang dengan kita bangga

Minggu, 20 November 2011

Manusia dan Keadilan


Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan machluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis, Binatang, dllnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu marilah kita pelajari diri kita ini sebagai manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang paling penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan didunia ini supaya selamat didunia dan achkirat nanti?
Sebenarnya manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu:
  1. Jasmani.
    Terdiri dari Air, Kapur, Angin, Api dan Tanah.
  2. Ruh.
    Terbuat dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.
  3. Jiwa. (An Nafsun/rasa dan perasaan).
Terdiri atas 3 unsur:
    • Syahwat/Lawwamah (darah hitam), dipengaruhi sifat Jin, sifatnya adalah: Rakus, pemalas, Serakah, dll (kebendaan/materialis)-menjadi beban masyarakat.
    • Ghodob/Ammarah ( Darah merah ), dipengaruhi oleh sifat Iblis, Sifatnya adalah: Sombong, Merusak, Angkara murka dll (Menentang)-Menjadi pengacau masyarakat.
    • Natiqoh/Muthmainah (darah Putih), Dipengarui sifat malaikat, Sifatnya adalah: Bijaksana, Tenang, Berbudi luhur, Berachlak Tinggi dan Mulia- Menciptakan kedamaian dan kasih sayang.
Alat dari pada Jiwa yaitu otak, yang terdiri atas 3 bagian juga:
  1. Akal (timbangan) haq atau bathil
  2. Pikir (hitungan) Untung rugi
  3. Zikir (ingatan) Ingat Allah


A.    Keadilan
Keadilan adalah sikap adil dan tidak memihak kepada siapapun.
            Berikut macam macam pengertian keadilan menurut para ahli:
Ø  Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama. Pembagian keadilan menurut Aristoteles:
a.       Keadilan Komutatif adalah perlakuan terhadap seseorang yang tidak melihat jasa-jasa yang dilakukannya.
b.      Keadilan Distributif adalah perlakuan terhadap seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang telah dibuatnya.
c.       Keadialn Kodrat Alam adalah memberi sesuatu sesuai dengan yang diberikan orang lain kepada kita.
d.      Keadilan Konvensional adalah seseorang yang telah menaati segala peraturang perundang-undangan yang telah diwajibkan.
e.       Keadilan Menurut Teori Perbaikan adalah seseorang yang telah berusaha memulihkan nama baik orang lain yang telah tercemar
Ø  Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Lain lagi pendapat Socrates yang memproyeksikan keadilan pada pemerintahan.
Pembagian keadilan menurut Plato:
a.       Keadilan Moral, yaitu suatu perbuatan dapat dikatakan adila secara moral apabila telah mampu memberikan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajibannya.
b.      Keadilan Prosedural, yaitu apabila seseorang telah mampu melaksanakan perbuatan adil berdasarkan tata cara yang telah diterapkan.
Ø  Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan pada pemerintah, sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang mencntukan dinamika masyarakat.
Ø  Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama. Pada hakikatnya adalah memperlakukan seseorang atau pihak lain sesuai dengan haknya. Yang menjadi hak setiap orang adalah diakuai dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajibannya, tanpa membedakan suku, keurunan, dan agamanya.
Hakikat keadilan dalam Pancasila, UUD 1945, dan GBHN, kata adil terdapat pada:
1.      Pancasila yaitu sila kedua dan kelima
2.      Pembukaan UUD 1945 yaitu alinea II dan IV
3.      GBHN 1999-2004 tentang visi
Ø  Keadilan berasal dari kata adil. Menurut W.J.S. Poerwodarminto kata adil berarti tidak berat sebelah, sepatutnya tidak sewenang-wenang dan tidak memihak.
Ø  Thomas Hobbes menjelaskan suatu perbuatan dikatakan adil apabila telah didasarkan dengan perjanjian yang disepakati.
Ø  Notonegoro, menambahkan keadilan legalitas atau keadilan hukum yaitu suatu keadan dikatakan adil jika sesuai ketentuan hukum yang berlaku


B.     Keadilan sosial
Berbicara tentang keadilan, Anda tentu ingat akan dasar negara kita ialah Pancasila. Sila kelima Pancasila, berbunyi : “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Dalam dokumen lahimya Pancasila diusulkan oleh Bung Karno adanya prinsip kesejahteraan sebagai salah satu dasar negara. Selanjutnya prinsip itu dijelaskan sebagai prinsip “tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka”. Dan usul dan penjelasan itu nampak adanya pembauran pengertian kesejahteraan dan keadilan.
a)      Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotong-royongan.
b)      Sikap adil terhadap sesama, menjaaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
c)      sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
d)     sikap suka bekerja kerns
e)      sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama
Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan dalarn kehidupan manusia karena dalam ludupnya manusia menghadapi keadilan / ketidakadilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidakadilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidakadilan, seperti drama, puisi, novel, musik dan lain-lain.

C.    BERBAGAI MACAM KEADILAN
Berbagai macam keadilan :
1)      Keadilan legal atau keadilan moral
Menurut Plato keadilan dan hukum merupakkan substansirohani umum dari masyarakat yang membuat danmenjaga kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal
2)      Keadilan distributive
Menurut Aristoteles keadilan akan terlaksana bila hal-halyang sama diperlakukan secara sama dan yang tidak samasecara tidak sama
3)      Keadilan komutatif 
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat

D.    KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir malalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai diri sendiri. Apabila niat telah terlahir dalam kata-kata, padahal tidak ditepati, maka kebohongannya disaksikan orang lain. Sikap jujur perlu dipelajari oleh setiap orang, sebab kejujuran mewujudkan keadilan, sedang keadilan mununtut kemuliaan abadi, jujur memberikan keberaniaan dan ketentranian Kati, serta menyucikan lagi pula membuat luhumya budi pekerti. Seseorang mu’tahil dapat memeluk agama dengan sempuma, apabila lidahnya tidak suci. Teguhlah pada kebenaran, sekalipun kejujuran dapat merugikanmu, serta jangan pula berdusta, walaupun dustamu dapat menguntungkanmu.

E.     KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atad tidak jujur, dan sama pula
dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya. Padahal agama apapun tidak membenarkan orang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih lagi mengumpulkan harta denganjalan curang. Hal semacam itu dalam istilah agama tidak diridhoi Tuhan. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan.
Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan antara lain ;
1.      Faktor ekonomi
Setiap berhak hidup layah dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.
2.      Faktor Peradaban dan Kebudayaan
sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.
3.      Teknis
Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun dan lain sebagainya.
Keadilan dan kecurangaan atau ketidakadilan tidak akan dapat berjalan dalam waktu bersamaan karena kedua sangat bertolak belakang dan berseberangan. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.

F.      PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika is menjadi teladan bgai orang/tetangga disekitamya adalah suatu kebanggaan batin yang tak temilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
a)      manusia menurut sifat dasamya adalah mahluk moral
b)      ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak.

G.    PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. reaksi itu dapat berupa peeouatan yang senipa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa ‘Khan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalasan dan pembalasan yang diberikanpun pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di neraka.Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang beisahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.Pada dasamya, menusia adalah mahluk moral dan mahiuk sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah pebuatan yang melanggar atau mempeikosa hak dan kewajiban manusia lain.
Oleh karena tiap manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.